MAN 1 GRESIK SIAPKAN 50 PENELITI MUDA
Dalam rangka menuju program madrasah riset 2021, MAN 1 Gresik siapkan kader peneliti muda untuk melakukan penelitian di lapangan. MAN 1 Gresik menyiapkan 50 siswa yang siap untuk menjadi peneliti dan 10 guru pembimbing yang siap untuk mengawal siswa tersebut hingga mampu menjadi peneliti handal di masa yang akan dating.
Untuk meningkatkan kemampuan dan mengasah keterampilan dalam bidang penelitian tersebut, MAN 1 Gresik yang diinisiasi Waka Kesiswaan Drs. Abdus Salam M.Sc menghadirkan Widyaiswara dari Balai Diklat Keagamaan (BDK) Surabaya Bapak Dr. H. Musfiqon, M.Pd. Widyaiswara yang juga pemerhati literasi Nasional tersebut banyak mengulas tentang esensi dan urgensi penelitian. Dihadapan siswa dan guru MAN 1 Gresik beliau menuturkan, sebuah perubahan besar di dunia salah satunya adalah buah dari penelitian, dan sebuah penelitian tidak akan terjadi apabila tidak adanya sebuah masalah.
Penelitian merupakan sebuah pekerjaan untuk mencari dan menuntaskan masalah. Oleh karena itu, sangat penting bagi peneliti memiliki sensibilitas tinggi untuk mampu menemukan permasalahan di sekitarnya. Ketika sudah menemukan masalah atau fenomena baru kita harus memilih mengulas atau mengaji permasalah tersebut dari sudut pandang tertentu, atau memberikan solusi atas permasalahan yang ditemukan.
Ketika seorang peneliti telah menemukan masalah, maka untuk memecahkan masalah atau mengaji masalah tersebut tentu dibutuhkan teori pendukung atau studi literatur yang relevan. Ketika siswa sudah mampu berargumentasi dengan penguatan kutipan-kutipan yang diambil dari buku orang lain, maka peserta didik sudah mampu menyajikan karya ilmiah yang sesuai dengan kaidah.
Setelah menyampaikan banyak hal dalam kesempatan tersebut, Widyaiswara kelahiran Tuban tersebut membuka sesi Tanya jawab untuk seluruh peserta. Beberapa peserta menanyakan bagaimana menyusun paragraph yang sesuai dengan kaidah, dan bagaimana menemukan ide agar relevan dan memiliki daya pikat bagi peneliti lain.
Setelah cukup dengan sesi Tanya jawab, seluruh peserta pelatihan diberikan waktu 20 menit untuk mencari masalah yang sedang hangat diperbincangkan. Melalui masalah-masalah yang sedang hangat diperbincangkan, seluruh calon peneliti muda MAN 1 Gresik pun diminta untuk menentukan judul dan menyusun 1 halaman latar belakang. Banyak yang menarik dari judul-judul yang dipilih oleh siswa di antaranya mengenai tingginya kasus KDRT di Pulau Bawean, Penciptaan masker herbal, efektivitas fatwa terhadap semangat belajar, peran foklor Gresik terhadap penamaan suatu tempat. Dsb.
Beberapa siswa pun diminta untuk mempresentasikan hasil karyanya di hadapan teman lainnya. Dr. Musfiqon, M.Pd pun mengapresiasi temuan masalah yang didapatkan siswa. Meskipun begitu, beliau memberikan arahan untuk terus meningkatkan peforma dalam penelitian, karena sejatinya seorang peneliti tidak boleh merasa puas terhadap karya-karyanya.